5 Tanda Kamu Seorang yang Cerdas secara Emosional 

Ahad, 14 November 2021 | 22:09:45 WIB

Metroterkini.com - Kecerdasan manusia, tidak hanya diukur dari kecerdasan intelektual melalui tes IQ. Tes IQ berguna untuk mengukur kemampuan akademik dan memprediksi kemampuan saat bekerja. Namun apakah kamu pernah mendengar kecerdasan manusia lainnya, yaitu kecerdasan emosional atau EQ? 

Menurut Goleman (2017), kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur emosi, menjaga emosi, dan pengungkapan melalui kesadaran diri, pengendalian diri, empati, motivasi diri, dan keterampilan sosial. 

Meskipun tidak seterkenal kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional berperan penting dalam mengenali emosi yang kamu rasakan. Selain itu, kecerdasan emosional juga memberikan perasaan empati dan peka terhadap lingkungan di sekitar kamu. Jika kamu memiliki kecerdasan emosional yang baik, kamu akan mudah mengatasi permasalahan sosial yang ada di lingkungan kamu. 

Selain itu, kecerdasan emosi dapat memberikan kesehatan mental yang stabil. Lalu apa saja ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan emosional? Dilansir dari laman Brainacademy, ini 5 ciri yang perlu kamu perhatikan. 

  • Kontrol diri 

Kontrol diri adalah serangkaian proses yang dapat membentuk psikologi, fisik, dan pola perilaku pada individu sehingga individu dapat menentukan perilaku yang keluar berdasarkan standar tertentu, seperti moral, aturan masyarakat, dan nilai yang dianut oleh masyarakat agar dapat mengarah ke perilaku yang positif. 

Kontrol diri menjadi penting saat individu berinteraksi dengan orang lain, atau lingkungannya, apalagi jika mereka dihadapkan dengan lingkungan dan budaya baru. Individu yang tidak memiliki kontrol diri akan sulit mengendalikan emosinya. 

Mereka cenderung untuk cepat marah, memberontak, gampang terpengaruh dengan lingkungannya, sehingga mereka dapat menciptakan masalah dengan sekitarnya. Lebih parah, dapat mengakibatkan individu berperilaku kriminal. 

Terdapat 5 aspek kontrol diri, meliputi: 

  1. Disiplin diri, ketika individu memiliki kemampuan melakukan disiplin diri seperti mematuhi peraturan di lingkungannya. 
  2. Tindakan tidak impulsif, ketika individu memiliki kemampuan untuk tidak melakukan tindakan impulsif seperti membeli barang untuk kesenangan secara berlebihan, terlalu banyak makan, membatalkan rencana tiba-tiba. 
  3. Kebiasaan baik, ketika individu memiliki kemampuan untuk mengatur perilaku menjadi sebuah kebiasaan yang dapat berdampak positif. Contohnya berolahraga, membaca buku. 
  4. Etika baik, ketika individu memiliki kemampuan untuk memberikan perhatian penuh pada pekerjaan yang mereka kerjakan. 
  5. Keterandalan dan keajegan, ketika individu memiliki kemampuan untuk melakukan rancangan jangka panjang untuk mendapatkan pencapaian tertentu. Misalnya, konsisten melakukan diet untuk menghasilkan berat badan yang ideal. 
  • Mempunyai self awareness 

Self awareness adalah kemampuan individu untuk mengenal dan mengerti atas emosi yang dirasakannya. Terlebih lagi, individu yang memiliki kemampuan self awareness dapat mengetahui dampak atau efek dari tindakan, emosi, atau mood yang akan dikeluarkan terhadap orang lain. Kemampuan self awareness sangat penting dimiliki oleh setiap individu. Individu akan dengan mudah mengenali emosinya sehingga dapat mengeluarkan perilaku yang tepat pada lingkunganya. 

Individu yang memiliki self-awareness yang baik akan mampu mengenal kelebihan serta kemampuan dirinya. Mereka akan lebih percaya diri dalam mengelola potensi yang dimiliki, dan menyuarakan pandangan atau keyakinannya, sehingga mereka dapat tegas membuat keputusan yang tepat walaupun dalam tekanan atau keadaan yang tidak pasti. 

  • Berempati 

Perasaan empati adalah perasaan ketika individu dapat mengerti, merasakan, dan membayangkan apa yang orang lain rasakan. Perasaan empati sangat penting untuk membangun kepercayaan yang erat dengan orang lain. 

Ciri-ciri manusia yang memiliki empati yaitu, menjadi pendengar yang baik, memahami perasaan orang lain, selalu mengusahakan untuk membantu orang lain, memiliki kepedulian terhadap orang lain, dan suka merasa lelah dengan situasi sosial yang ada. 

Tingkat perasaan empati dapat berbeda pada masing-masing individu. Perasaan empati dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya pola asuh orang tua dan pengalaman masa lalu. 

Mempunyai perasaan empati ternyata memiliki banyak manfaat, misalnya dapat membantu individu untuk tetap tertib pada peraturan sosial, membangun hubungan sosial yang erat, melatih perilaku saling menolong antar individu, meningkatkan kesehatan fisik dan mental. 

  • Mengenali batas kemampuan diri 

Orang yang memiliki kecerdasan emosional akan dapat mengetahui batas kemampuan dan keunggulan pada diri mereka. Mereka tau batasan dalam bertindak sehingga mereka tidak bertindak seolah-olah tahu segalanya. 

Orang yang mengenal kemampuannya akan memanfaatkan kelebihannya dengan baik sehingga mereka dapat menghasilkan hal yang positif. Begitupun dengan kekurangan, orang yang memiliki kecerdasan emosional akan dapat mengakui kekurangannya. 

Mereka tidak akan malu mengakui kekurangannya, karena dari sanalah mereka dapat belajar lebih banyak dari orang lain, yang bisa membuat pikiran mereka lebih terbuka luas. 

  • Tidak menyimpan dendam 

Orang yang memiliki kecerdasan emosional adalah orang yang tidak menyimpan amarah atau dendam dalam hatinya. Dendam atau amarah biasanya adalah respon stres dari suatu pengalaman masa lalu, cara pandang individu, lingkungan masa kecil dan kejadian masa yang membuat tubuh mengeluarkan mode fight or flight. 

Mode fight or flight adalah suatu respon yang dikeluarkan tubuh ketika tubuh mendeteksi suatu ancaman pada suatu kejadian yang membuat individu memilih untuk melawan (fight) atau flight (kabur) (mode pertahanan diri). 

Nah, ketika seseorang sering menyimpan amarah atau dendam, dampaknya akan lebih rentan mengalami peningkatan tekanan darah, penyakit jantung, depresi, hingga mengalami kecemasan yang berlebihan. Jika orang memiliki kecerdasan emosional yang baik, mereka tidak akan berlama-lama menyimpan amarah dalam hati karena mereka lebih fokus pada aksi dan solusi untuk keluar dari ancaman. Karenanya, mereka dapat memproduksi emosi yang lebih positif. 

Seseorang yang dapat memaafkan juga akan lebih mudah untuk mengatasi kerumitan perasaan dendam kepada seseorang yang bersalah kepada mereka. Maka dari itu, memaafkan atau melepaskan dendam dapat membantu kamu untuk merasakan kedamaian. Kepintaran mengelola emosi sangat penting untuk dimiliki oleh setiap individu. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental individu dan hubungan sosial. [**]

Terkini